Gelombang Panas
Gelombang panas atau yang biasa disebut heat wave adalah periode lanjutan dari cuaca yang sangat panas, yang diikuti oleh kelembaban tinggi. Sebutan ini relatif bagi cuaca umum di suatu daerah.
Temperatur yang dianggap normal oleh orang-orang dari daerah beriklim panas dapat dianggap sebuah gelombang panas di daerah dingin bila mereka berada di luar pola iklim normal untuk daerah tersebut. Sebutan ini diaplikasikan kepada variasi cuaca rutin dan penyebaran panas
yang berlebihan yang mungkin hanya terjadi sekali seabad.
Beberapa gelombang panas telah menyebabkan kegagalan panen yang merugikan, ribuan kematian karena hipertermia, dan mati listrik tersebar karena penggunaan pendingin udara yang terlalu meningkat. Gelombang panas dapat menyebabkan kekeringan.
Kompas.com – gelombang udara panas di India
sejak sepekan lalu hingga rabu
(27/5/2015) menewaskan lebih dari 1.000 orang. Cuaca ekstrem itu masih akan mengancam hingga akhir
Mei
2015. Namun, gangguan cuaca
di Asia Selatan itu tak berpengaruh bagi
Indonesia.
BBC pada rabu melaporkan bahwa gelombang panas tersebut menewaskan 1.118 korban jiwa di India.
Tercatat suhu udara di beberapa wilayah di negeri itu sudah mendekati
500C. Sebagian besar
korban meninggal tercatat
di negara bagian Telangana
dan Andhra
Pradesh,
di Selatan
India.
Di kota-kota
yang dilanda gelombang panas, warga memborong buah-buahan seperti semangka atau memadati pusat-pusat perbelanjaan berpendingin udara. Sumber air dan pancuran air dipadati pengunjung. Bahkan, ada foto yang menampilkan garis penyeberang jalan
(zebra cross) meleleh di aspal.
Kondisi gelombang panas mulai dirasakan
di dua negara bagian India
tersebut sejak pertengahan April lalu. Namun, kematian penduduk terbanyak terjadi pekan lalu karena peningkatan suhu yang berlebihan.
Temperatur
di Andhra
Pradesh
bahkan mencapai
470C pada senin
(25/5), hingga menelan
852 korban jiwa. Peningkatan suhu itu akan menyebabkan kram, kelelahan, dehidrasi, dan tersengat panas, hingga korban meninggal dunia.
Gelombang panas, biasanya terjadi antara bulan Maret dan Juni. Bulan Mei
merupakan bulan terpanas di India.
Suhu rata-rata maksimum di New Delhi bisa mencapai
410C.
Akibat gelombang panas pada tahun
2002 dan 2003, misalnya, ribuan orang dilaporkan tewas. Pada tahun 2010, sekitar 300 orang meninggal karena suhu panas
yang intens. Dalam dua tahun terakhir di ibukota India,
New Delhi, terik panas matahari mencapai suhu maksimum 45,50C.
Gelombang panas itu, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi,
Klimatologi,
dan Geofisika, Edvin Adrian, dipicu oleh angin panas dari padang pasir
Iran
dan Afganistan melalui laut arab. Angin panas tersebut tertahan di Pegunungan
Himalaya
sehingga bertahan
lama di kawasan India.
"blocking udara panas inilah yang menewaska banyak korban jiwa,"
ujar Edvin.
Diprediksi, bahwa kondisi ekstrem itu akan berakhir ketika angin monsoon dari selatan yang membawa banyak awan muncul pada Juni mendatang. Cuaca ekstrem ini merupakan akibat dari tertahannya fenomena gelombang rossby. Gelombang massa udara di atmosfer ini bergerak melingkar di wilayah kutub hingga subtropis. Pergerakannya kearah timur tanpa putus bak "ban berjalan". Jika pergerakannya terganggu, akan muncul cuaca ekstrem.
Itulah
yang terjadi saat ini di India
berupa gelombang panas. Kondisi sebaliknya berupa cuaca dingin
yang ekstrem dapat terjadi di belahan bumi lain saat musim dingin, seperti yang terjad di eropa pada tahun 2010.
Gelombang dingin saat itu menyebabkan sekitar 400 orang meninggal. Sementara 2 tahun kemudian muncul fenomena sama, yaitu kemunculan hujan salju hingga
di Afrika
Utara,
yaitu di Aljazair,
Libya,
dan Tunisia.
Itu terjadi karena suhu di wilayah tropis sangat tinggi dan tekanan sangat rendah. Kondisi tersebut membuat tarikan massa udara di kutub terlalu kuat hingga berdampak turun salju terlalu jauh ke selatan.
"ini kejadian luar biasa," ujar Edvin.
Kejadian ekstrem berupa gelombang panas dan gelombang dingin berulang setiap tahun, sejak 5 tahun terakhir. Menurut Edvin, hal tersebut merupakan akibat dari peningkatan suhu global dan perubahan iklim.
Sementara itu, Kukuh Ribudiyanto,
Kepala Bidang Peringatan
Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika, menjelaskan pengaruh gelombang panas tidak akan sampai ke Indonesia.
Hal itu karena pola angin timuran sudah berlangsung di Indonesia,
yaitu angin bertiup dari timur atau tenggara dari sekitar Australia
kedaratan Asia. Pada saat
yang sama, suhu muka laut masih hangat
di perairan Indonesia
bagian barat sehingga masih ada potensi terbentuk awan hujan.
Casinos Near Me - North Kansas City | Newsroom
BalasHapusCasinos Near Me · 텐벳 Casino bet365 실시간 배당 흐름 Near Me 1 1 토토 · Harrah's Ak-Chin · Casino Near Me · Tropicana Casino · Casino Hotel North 넷마블 토토 사이트 Kansas City · Harrah's 엠비 션 주소